Oleh : Bairus Salim
Multiple secara bahasa
berarti perkalian atau kelipatan seperti dalam istilah lowest common
multiple (kelipatan persekutuan kecil)[1]. Multiple
juga berarti ganda seperti dalam istilah multiple choice (pilihan
ganda). Intelligence berarti kecerdasan.[2] Jadi, secara
bahasa Multiple Intelligences diartikan Kecerdasan Majemuk.[3] Ada juga yang mengartikan Kecerdasan
Beragam.[4] Bahkan ada yang menjadikannya sebagai
bahasa Indonesia serapan dengan istilah “multipel intelijensi.”[5]
Sebelum terlalu jauh membahas
tentang Multiple Intelligences, ada baiknya penulis paparkan pengertian
terminologis dari intelijensi. Inteligensi merupakan bahasa Indonesia serapan
dari bahasa Inggris “intelligence” yang berarti capacity for learning,
reasoning, and understanding (kapasitas belajar, beralasan dan memahami).[6] Dalam bahasa Arab Inteligensi dikenal
dengan istilah dhaka> atau kiya>sah yang
berarti al-qudrah al-aqli>yah
al-fitri>yah al-a>mmah[7]. Dhaka> juga berarti tafki>r
ba>ri’ (fikiran cerdik), makhlu>k dhaki> (makhluk pandai), fahm (pemahaman) dan naba’ (informasi).[8] Dalam bahasa Indonesia murni sebenarnya
telah ada bahasa yang memiliki arti mirip dengan inteligensi yaitu
“kecerdasan”.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kecerdasan (inteligensi) berasal dari kata cerdas yang secara
harfiah berarti sempurna perkembangan akal budinya, pandai dan tajam
pikirannya. Selain itu cerdas dapat pula berarti sempurna pertumbuhan tubuhnya
seperti sehat dan kuat fisiknya.[9]
Secara operasional inteligensi
mempunyai definisi sebagai berikut. Menurut Heidenrich, inteligensi adalah
kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha
penyesuaian terhadap situasi yang kurang dikenal atau pemecahan masalah.[10] Menurut M. Noor HS, inteligensi adalah
perbuatan yang menuntut kemampuan yang lebih dari pada sekedar kemampuan untuk
persepsi biasa, berupa kemampuan untuk mengelola lebih jauh lagi hal-hal yang
kita amati.[11]
Adapun pengertian Multiple
Intelligences secara operasional adalah teori yang mengatakan bahwa ada
delapan jenis kecerdasan (mungkin bahkan lebih banyak lagi tetapi belum
teridentifikasi). Masing-masing kecerdasan yang berbeda-beda ini dapat
digambarkan oleh ciri-ciri, kegiatan-kegiatan, dan minat-minat tertentu.
Kedelapan jenis kecerdasan tersebut adalah (1) kecerdasan bahasa, (2)
kecerdasan matematika dan logika, (3) kecerdasan spasial, (4) kecerdasan musik,
(5) kecerdasan kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan
intrapersonal, dan (8) kecerdasan naturalis.[12]
Kecerdasan linguistik (bahasa) adalah kemampuan menggunakan
kata secara efektif baik secara lisan maupun tulis. Kecerdasan ini meliputi
kemampuan manipulasi tata bahasa, bunyi bahasa, makna bahasa dan dimensi
praktis penggunaan bahasa.[13]
Kecerdasan Matematis-logis adalah kemampuan menggunakan angka dengan
baik dan melakukan penalaran yang benar. Ciri ragam kecerdasan ini adalah
kemampuan memakai penalaran induktif dan deduktif, memecahkan berbagai masalah
abstrak dan memahami hubungan sebab akibat. Kecerdasan ini meliputi kepekaan
pada pola hubungan logis, pernyataan dan dalil, fungsi logis dan
abstraksi-abstraksi lain.
Kecerdasan Visual-Spasial (Ruang dan Gambar) adalah kemampuan
mempersepsi dunia visual-spasial secara akurat dan mentransformasikannya. Kecerdasan
ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang dan hubungan antarunsur
tersebut. Kecerdasan ini juga meliputi kemampuan membayangkan, mempresentasikan
ide secara visual atau spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat pada
matriks spasial.
Kecerdasan Kinestetik (tubuh) adalah
kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan dan
keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu. Ciri
kecerdasan ini adalah kemampuan mengontrol dan menafsirkan aneka gerakan tubuh,
memanipulasi dan membentuk harmoni antara tubuh dan pikiran. Kecerdasan ini
meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik seperti koordinasi,
keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun
kemampuan menerima rangsangan dan hal yang berkaitan dengan sentuhan.
Kecerdasan Musikal adalah kemampuan menangani bentuk-bentuk
musik dengan cara mempersepsi, membedakan, menggubah dan mengekspresikan.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, melodi, dan warna nada atau suara
suatu lagu. Kecerdasan ini beupa tingkatan sensitivitas pada pola-pola suara
dan kemampuan untuk merespon musik secara emosional.
Kecerdasan Interpersonal (sosial) adalah kemampuan mempersepsi
dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, temperamen, tujuan serta
perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi wajah,
suara, gerak isyarat, termasuk juga kemampuan membedakan berbagai macam tanda
interpersonal dan kemampuan menanggapi secara efektif tanda tersebut dengan
tindakan pragmatis tertentu seperti mempengaruhi sekelompok orang untuk
melakukan tindakan tertentu.
Kecerdasan Intrapersonal (diri) adalah kemampuan memahami diri
sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi
kemampuan memahami kekuatan dan keterbatasan diri, kesadaran akan suasana hati,
maksud, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri,
memahami dan menghargai diri.
Kecerdasan Naturalis (alam) adalah keahlian mengenali, memahami
dan mengategorikan flora dan fauna di lingkugan sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fenomena alam.
[1] John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia
(Jakarta: Gramedia), 388.
[2] Ibid, 326.
[3] Lihat buku terjemahan Multiple Intelligences in the Classroom
karangan Thomas Armstrong, “Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple
Intelligences di Dunia Pendidikan” (Bandung: Kaifa, 2004). Di dalam buku
tersebut, Multiple Intelligences diterjemahkan Kecerdasan Majemuk.
[4] Lihat buku terjemahan Gift of Literacy for the Multiple
Intelligences Classroom karangan Evelyn William English “Mengajar dengan
Empati, Panduan Belajar Mengajar Tepat dan Menyeluruh untuk Ruang Kelas dengan
Kecerdasan Beragam” (Bandung: Nuansa, 2005).
[5] Lihat buku terjemahan You’re Smarter than You Think karangan
Thomas Armstrong “Kamu itu Lebih Cerdas dari pada yang Kamu Duga, Panduan
Menuju Multipel Intelijensi bagi Anak-anak” (Batam: Inter Aksara, 2004).
[6] Intelligence juga berarti quickness
of understanding, manifestation of a
high mental capacity and act of understanding, Mc Graw-Hill, Webster’s
College Dictionary (New York: Random House, 1991),700.
[7] Ibra>him Wajiyah Mahmu>d,al-Mura>haqah Khasa>isuha>
wa Mushkila>tuha> (tt. Dar al-Ma>’arif, 1981),33.
[8] Muni>r Ba’labaki>, al-Maurid al-Asa>si> Qa>mu>s
Inkli>zi>-Arabi> (Libanon: Beiru>t 2002), 472-473.
[10] Wasty Soemarto, Psikologi Pendidikan Landasan Karya Pimpinan Pendidikan
(Jakarta: Bina Aksara, 1987), 134.
[11] M. Noor HS, Himpunan Istilah Psikologi
(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), 93.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar